Jumat, 18 Juli 2008

Teori Masuknya Agama Islam

Mengenai kedatangan Islam di Indonesia masing masing ahli memiliki pendapat yang berbeda berdasarkan bukti bukti yang mereka yakini benar. Berikut ini adalah beberapa teori tentang kedatangan Islam di Indonesia.

1. Teori Gujarat

Pendukung Teori Gujarat adalah Snouck Hurgronje. Mereka berpendapat bahwa Islam berasal dari Gujarat yang dibawa oleh para pedagang Gujarat, selain itu sejak dahulu telah ada hubungan perdagangan antara bangsa Indonesia dan India sehingga sangat mungkin terjadi pertukaran Budaya. Bukti yang diajukan oleh Teori Gujarat adalah nisan kubur dari Raja Samudra pasai yang bernama nama Sultan Malik Assaleh yang terletak di Lhok Seumawe dan berangka tahun 698 H atau 1297 M yang didatangkan dari Cambay, Gujarat India, dijelaskan oleh Stutterheim bahwa corak makam yang bersifat hinduistis semakin memperkuat alasan bahwa nisan Malik Assaleh berasal dari India. Akan tetapi oleh SQ. Fatimi pendapat itu disanggah, dikatakan bahwa nisan dari Pasai bukan berasal dari Cambayat akan tetapi berasal dari Bengal sehingga islam yang beredar di Indonesia berasal dari Bengal. Kelemahan pendapat SQ.Fatimi adalah perihal mazhab yang dianut diBengal adalah Hanafi sedangkan orang Indonesia kebanyakan bermazhab syafi’i. .Pendapat yang mematahkan teori ini berasal dari Morrison yang mengatakan meskipun nisan makam dipasai ( tahun 1297 ) berasal dari gujarat namun bukan berarti islam berasal dari sana karena pada saat itu Gujarat masih beragama Hindu dan baru ditaklukan oleh penguasa Islam pada tahun 1298 M. Morrison berpendapat bahwa Islam disebarkan dari Corromandel, India Timur.

2. Teori Makkah

Pendukung Teori Makkah adalah T.W. Arnold, Naquib Al Attas,Crawfurd, Hamka . Pendapat Van Leur didasarkan atas catatan perjalanan yang mengatakan terdapat koloni koloni arab di barat laut Sumatra yaitu Barus yang merupakan penghasil kapur barus. Selain itu terdapat alasan lain yang menguatkan yaitu mahzab Syafi’i yang banyak dianut di Indonesia sedangkan mahzab tersebut banyak dianut oleh Masyarakat Arab. Dalam Hikayat Raja Raja Pasai juga disebutkan bahwa terdapat seorang ulama asal Makkah yang bernama Syeikh Ismail. Beliau kemudian berlayar menuju Sumatra dan mendapati sebuah kerajaan yang bernama Samudra Pasai yang dipimpin oleh Raja Marah silu. Karena kegigihan dalam dakwahnya Syeikh Ismail dapat mengislamkan Marah Silu dan kemudian Marah Silu mengubah namanya menjadi Sultan Malik Assaleh Ayah Alam Zilullah fil Alam. Berdasarkan sumber yang lain disebutkan dokumen kuno asal Tiongkok menulis tahun 700 M atau sekitar tahun 625 M—di sebuah pesisir pantai Sumatera sudah ditemukan sebuah perkampungan Arab Muslim yang masih berada dalam kekuasaan wilayah Kerajaan Budha Sriwijaya. Al Attas menjelasan bahawa walaupun nisan raja raja Pasai berasal dari Gujarat hal itu semata mata karena pertimbangan jarak yang lebih dekat dengan arab. Al Attas memberikan Argumen , dalam kitab kitab islam tidak ada penulis dari India, sebagian besar mereka dari Arab. Sedangkan Hamka berpendapat babhwa Islam bukan berasal dari persia karena muslim Indonesia tidak bermazhab syiah akan tetapi memang menghormati tradisi peringatan kematian Hasan Husein seperti Tabut. Waloupun demikian Hamka juga tidak menafikan persia sebagai daerah yang berpengaruh dalam pengembangan Tasawuf.

3. Teori Persia

Pendukung Teori Persia adalah Husein Djayadiningrat. Beberapa alasan yang memperkuat teori ini adalah :

a. Pemikiranya didasarkan adanya peringatan kematian Hasan-Husein di Padang Karballa, Irak pada bulan Muharam. Pada masing masing daerah mempunyai nama tersendiri seperti bubur sura,Tabuik dll. Adat kebiasaan tersebut adalah adat kaum syiah yang banyak berkembang didaerah persia atau iran.

b. Persamaan ajaran wahdatul wujud dari Hamzah Fansuri dan Syeikh Siti Jenar dengan ajaran tasawuf yang ada di Persia yaitu Al Hallaj

c. Penggunaan harakat dalam penulisan Al Qur’an seperti Jabar ( Arab : Fatah ), huruf sin tidak bergigi ( Arab : bergigi )

Menurut Aboebakar Atjeh bahwa para mubaligh yang datang ke Indonesia untuk menyebarkan agama Islam adalah bermahzab syiah dan syafi’i. Pendapat lain mengatakan bahwa nama Leran tempat makan fatimah binti Maimun diambil dari kara “Lor” atau Utara yang bermakna tempat asal mula orang iran yang berhijrah ke Jawa. Teori ini dibantah oleh K.H Saifuddin Zuhri yang mengatakan bahwa pada abad ke VII kekuasaaan Islam diPegang oleh Bani Ummayah yang berarti pusat kebudayaan Islam berkisar di Makkah, Madinah, Damaskus dan Baghdad, sedangkan Persia pada waktu itu baru mendapat pengaruh islam jadi tidak mungkin menyebarkan Islam sampai ke Indonesia.

Beberapa alasan lain yang mendukung adalah Maulana Malik Ibrahim yang berasal dari Kasyan yaitu sebuah daerah didekat Teheran Iran yang kemudian melakukan dakwah dipulau Jawa dan menetap di Gresik akan tetapi beberapa pendapat mengatakan bahwa Maulana Malik Ibrahim berasal dari Gujarat.Beberapa bukti yang lebih menguatkan adalah :

a. Banyak Raja raja Indoneia yang memakai gelar persia seperti Malik, Syah dan Sultan contoh Sultan Malik Assaleh

b. Bendera Macan Ali termasuk bentuk pengaruh dari Persia, dapat dijumpai pada kesultanan Cirebon. Macan Ali bermakna penghormatan kepada Ali yang merupakan keluarga Nabi Muhammad dan mempunyai gelar “ Asadullah atau Singa Allah. Ali mempunyai dua orang anak kembar yang bernama Hasan dan Husein. Wafatnya Husein di Padang Karbala kemudian diperingati oleh kaum syiah diIndonesia perayaan itu disebut Tabut atau Tabuik

4. Teori China

Islam di China banyak mendapat pengaruh dari Persia yang kemudian dikenal dengan Bangsa Hui. Seiring dengan perkembangan perdagangan dan alur jalur Sutra sangat memungkinkan terjadi Interaksi antara pedagang China Muslimdengan pedagang Indonesia. Disebutkan seorang musafir cina yang bernama Ichang pada tahun 671 telah melakuka perjalanan dari canton menuju ke Sumatra dengan menumpang kapal iran.Dalam Catatan perjalanan Ma Huan yang melakuka perjalanan pada tahun 1413 hingga 1415 yang dituangkan dalam bukunya yang berjudul Ying – yai Sheng – lan disebutkan bahwa terdapat 3 macam penduduk di Jawa yaitu Orang muslim dari Barat, Orang cina yang diantaranya beragama Islam dan orang jawa yang menyembah berhala.

Beberapa teori diatas menggambarkan betapa sulitnya menganalisis dari mana masuknya Islam ke Indonesia. Berdasarkan bukti bukti yang ada kesemuanya masuk akal dan sangat memungkinkan. Berikut ini ada sumber sumber yang kebayakan dipakai oleh para ahli untuk menganalisis pengaruh islam di Indonesia.:

1) Peninggalan batu Nisan dari makam seorang perempuan muslim yang bernama Fatimah binti Maimun. Dalam nisan tersebut tersebut angka tahun 475 H atau 1082. Makam Fatimah Binti Maimun terletak di Leran Kabupaten Gresik Jawa Timur.

2) Peninggalan batu Nisan dari makam Abdullah al Basir didaerah perlak yang berangka tahun 608 H atau 1211, berdasarkan catatan perjalanan Marcopolo yang mengatakan daerah tersebut telah menganut agama Islam. Apabila dikaji secara geografis Perlak termasuk daerah Malaysia akan tetapi melihat letaknya yang begitu dekat dan mempunyai kebudayaan yang sama dengan dataran Sumatra maka bukan tidak mungkin sebagian masyarakat Sumatra telah menganut Islam.

3) Berita Cia dari Dinasti Tang yang menyebutkan adanya rencana serangan orang-orang Ta shih pada tahun 674 M terhadap Kerajaan Holing (Kalingga) yang diperintah oleh Ratu Sima. Namum, rencana itu dibatalkan karena Kerajaan Holing sangat kuat. Sebutan Ta shih ditafsirkan sebagai orang-orang Arab dan Persia.

4) Berita Arab yang menyatakan bahwa pedagang Arab yang beragama Islam telah mengadakan kegiatan perdagangan di Sriwijaya, termasuk Selat Malaka, sekitar abad ke-8 M. Hal itu terbukti dengan sebutan Sribuza, Zaba, atau Zabag bagi Sriwijaya.

5) makam Sultan Malik Assaleh yang wafat pada tahun 1297, seorang raja dari Kerajaan Samudra Pasai yang mempunyai nama asli Marah Silu dan kemudian di Islamkan oleh Ulama Arab yang bernama Syeikh Ismail.

6) Catatan perjalanan Ibnu Battutah , seorang ekspeditor dari maroko pada tahun 1345-1346 melakukan perjalanan menuju Cina. Ibnu Batutah kemudian singgah dinusantara dan mendapati mahzab yang paling dominan adalah Syafi’i.

7) Kompleks makam Islam Troloyo di Trowulan yang di pada nisan makam-makam itu memuat angka tahun saka seperti raja raja kuno dan tertulis angka antara tahun 1376 hingga 1611 M serta ayat ayat al Qur’an

8) Berita dari Ma Huan, musafir Cina beragama Islam, mengatakan bahwa sekitar tahun 1415 telah ada pedagang-pedagang Islam yang tinggal di pantai utara pulau Jawa.

9) Makam Maulana Malik Ibrahim yang merupakan penyiar agama pertama di jawa. Ia wafat pada tahun 1419 M dan dimakamkan di Gresik Jawa Timur.

10) Dua buah nisan yang terdapat di Minye Tujoh Sumatra utara yang diyakini berasal dari abad XIV. Makam ini adalah Putri Malik Attahir yang wafat pada tahun 1389 M, konon jirat dari Putri Malik Attahir yang bernama Nahrasyiah didatangkan dari Cambayat , Gujarat India.

11) Buku dari Tome Pires yang berjudul Suma Oriental yang mengatakan bahwa sebaian besar raja di Pulau Sumatera beragama Islamakan tetapi dipesisir Sumatra sebelah barat masih banyak pemimpin yang non muslim

Dari data data yang ada dapat disimpulkan bahwa agama Islam sudah masuk ke Indonesia pada abad ke-7 M. Namun, agama Islam mulai menyebar sekitar abad ke-13 yang ditandai dengan berdirinya Samudra Pasai sebagai kerajaan Islam yang pertama.

0 komentar: